Halaman

Rabu, 12 Juli 2023

Simpang Lima di malam hari

 Hi, sob!

Buat penduduk asli Semarang, simpang lima di malam hari mungkin sudah biasa. Tapi bagiku memiliki arti tersendiri. Memori bersama almarhum papa sangat membekas dan ingin kubagikan juga dengan anak-anakku. 

Tanpa rencana, setelah buka puasa bersama, aku langsung mengajak suami, ibu, adik dan keempat anakku keliling Simpang Lima. 

Buka bersama keluarga di Gama Resto 2023

Boemisora, wisata baru kabupaten Semarang

 Hi sob!

Kalian tahu ga jika saat ini pemerintah sedang giat-giatnya menggalakkan sektor pariwisata pasca pandemi. Bak gayung bersambut, para pengusaha yang memiliki lahan luas bergerak cepat membuat konsep tempat wisata dengan konsep alam. Masyarakat pun antusias dengan berbagai macam variasi tempat wisata alam. Karena rata-rata ingin mengajak keluarga mengunjungi tempat wisata baru yang menyatu dengan alam. Termasuk aku. Hehehe. Selain wisata alam, mall di Semarang pun banyak yang baru dengan konsep yang berbeda-beda.

Nah, liburan sekolah tahun ini aku mengajak anak-anak mengunjungi tempat wisata alam yang belum pernah mereka datangi. Ternyata banyak juga tempat wisata baru lokasi dekat rumah. Tak perlu jauh-jauh sampai ke Bandung atau Malang untuk mencari udara sejuk, sob.

Sekarang sejak anak-anak diberi kesempatan pegang handphone (hp), aku menyuruh mereka berselancar lebih dahulu setiap akan mengunjungi suatu tempat. Supaya mereka memiliki gambaran tempat yang akan mereka kunjungi dan apa yang bisa mereka lakukan di tempat tersebut. 

Setelah satu minggu libur diisi dengan les holiday program bahasa Inggris, aku dan suami mengajak mereka berlibur ke Boemisora, yang berlokasi di Dusun Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Termasuk salah satu tempat wisata di lereng Merbabu.

Dari Kota Semarang, misalnya, jaraknya 50-60 kilometer dengan durasi perjalanan sekitar 1 jam 18 menit.

Udara sejuk, pemandangan hijau sangat menenangkan


Selasa, 18 April 2023

Puasa main ke Solo Safari? Siapa takut!

 Hi sobat!

Lama sekali aku berhibernasi dari blog. Alhamdulillah tahun 2023 ini banyak sekali urusan, ujian dan lain-lain. Sampai tak terasa sudah memasuki bulan ke-4 dan aku sama sekali belum ada pergerakan di dunia blogger. Ampuuun… Sampai sempat terpikir untuk vakum saja. Tapi alhamdulillah masih ada bisikan manis yang membuatku bertahan dan lanjut lagi. 

Tak terasa Ramadhan segera datang dan tak akan lama. Tahun 2023 ini, jadwal puasa antara Muhammadiyah dan pemerintah alhamdulillah jatuh di tanggal yang sama, yaitu pada hari Kamis, 23 Maret 2023. Tepat sehari setelah Hari Raya Nyepi. Seperti biasa sebelum mulai puasa, tradisi di keluargaku pasti mengunjungi makam dan mulai mencicil membuat parsel. Karena saat puasa atau mendekati lebaran, pasar, swalayan, mall pasti ramai pengunjung. Karena itu aku pasti curi start untuk packing parsel. Dan pastinya juga curi start tadarus Al-Qur’an bersama anak-anak.

Pic: Canva

Senin, 05 Desember 2022

Anak demam tinggi? Jangan panik,moms!

 Hi Sobat!

Memasuki akhir tahun cuaca biasanya kurang mendukung. Intensitas hujan lebih tinggi dibanding bulan April hingga Agustus. Hal ini tentunya berpengaruh ke imunitas tubuh kita. Jika imun kita baik, virus enggan hinggap di tubuh kita. Tetapi jika sebaliknya yang terjadi, berbagai virus mulai dari batuk, pilek, demam, demam berdarah berkeliaran di sekujur tubuh dan membuat kita drop. Dan tidak menutup kemungkinan angka covid merangkak naik lagi. Sedih mendengarnya, sob!

Musim virus, sob! (Edit by Canva)

Minggu, 04 Desember 2022

Bekasi Tak Seperti Dulu lagi

Hi Sobat!

Lama juga ya aku berhibernasi dari blog. Bulan September kemarin menjadi bulan tersibuk buatku. 

Alasan hibernasi

Dua dari empat anak berulang tahun, ke-12 tahun dan ke-5 tahun. Si kakak yang sudah SMP sudah malu jika dirayakan dengan kue seperti adiknya. Jadilah bunda punya ide buatkan money cake. Karena penasaran lihat status instagram orang-orang kok kue ulang tahunnya bisa diisi uang (obsesi bundanya kali ya. Hahaha). Alhamdulillah pas kebetulan ada salah satu orang tua murid teman TK anakku bisa membuatkan kuenya. Dan money cake kesampaian! Walaupun dirayakan secara sederhana saja di rumah dengan keluarga inti. Karena memang tradisi kami tidak merayakan ulang tahun besar-besaran, lebih diajarkan untuk saling berbagi dengan teman-teman yang kurang beruntung. Nah si kakak kebetulan ada kegiatan “Parent Teacher” dimana ayah yang bertugas menjadi guru di kelas kakak tepat di haru ulang tahunnya. Jadi setelah selesai berbagi pengalaman mengenai profesi ayah di kelas, kakak berbagi nasi kuning ke teman-teman dan guru-guru. Alhamdulillah kegiatan berjalan lancar, khidmat dan berkah. 

Kakak dan kuenya 

Kamis, 25 Agustus 2022

Berhati-hati dengan kejahatan siber

 Hai Sobat,

Sebagai ibu dengan 4 orang anak tentu aku harus memiliki perencanaan keuangan demi kelangsungan pendidikan anak-anak. Suami mempercayakan tabungan pendidikan anak-anak kepadaku. Jadi harus aku kelola dengan baik. Menurut pemikiranku, tempat teraman menyimpan uang adalah di bank, entah dalam bentuk tabungan, deposito, reksa dana atau yang lain. Karena tabungan pendidikan sifatnya jangka panjang jadi kujadikan deposito atau investasi lain daripada tabungan biasa. Untuk instansi perbankan, aku mempercayakan pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai BUMN nomor satu karena selain pelayanannya yang baik, juga tidak banyak potongan biaya, baik itu menyimpan dalam bentuk tabungan britama maupun deposito. Dan juga produk serta program-program yang ditawarkan masuk di semua lapisan masyarakat. Seperti contoh tabungan Simpedes, Britama, Junio. 

Produk dan Program Bank BRI masuk di semua lapisan (Pic: dok.pribadi)

Produk yang dimiliki oleh Bank BRI

Beberapa produk yang aku sebutkan tadi, seperti Simpedes, Britama dan Junio akan kucoba bandingkan beberapa perbedaannya. Yuk disimak.

1. Simpedes yang artinya Simpanan Masyarakat Pedesaan, sudah jelas segmennya masyarakat pedesaan. 
Ada 2 jenis yaitu Simpedes dan Simpedes TKI.

2. Britama, merupakan re-branding dari Simaskot (Simpanan Masyarakat Perkotaan). Targetnya pasti masyarakat yang tinggal di kota. 
Jenisnya beragam, diantaranya Britama, Britama Bisnis, Britama Valas, Britama TKI dan Britama Muda.

3. Setoran awal Simpedes lebih kecil dari Britama.
Simpedes 100.000, Britama dibedakan menjadi dua jenis kartu, yakni Classic dengan setoran awal 250.000 dan Gold dengan setoran awal 500.000.

4. Biaya administrasi bulanan, kartu dan bunga Britama lebih mahal dibanding Simpedes. Biaya administrasi Simpedes 5.500/bulan, Britama 11.000-12-000/bulan. Biaya kartu Britama Classic 2.500/bulan, Gold 6.500/bulan, Simpedes 1.500/bulan.

5. Biaya tutup rekening Britama lebih mahal dibanding Simpedes. Britama dikenakan 50.000, Simpedes 25.000. Tetapi untuk penggantian buku rusak sama-sama dikenakan 25.000.

6. Tabungan Simpedes dikenakan denda jika saldo di bawah minimum per bulan. Saldo minimum atau saldo mengendap Simpedes dan Britama sama, sebesar 50.000. Tetapi untuk Simpedes jika saldo di bawah 50.000 dikenakan denda sebesar 5.000/bulan.

Bagiku poin yang penting, BRI memiliki program tabungan Junio yang klop dengan tujuanku menabung untuk pendidikan anak-anak. Memiliki tabungan untuk anak, bahkan sejak usia 0 tahun sudah bisa mendapat tabungannya. Jika usia anak antara 0-12 tahun, nantinya nama anak dicantumkan di belakang nama orang tua sebagai pemilik rekening tabungan Junio tersebut. Dan di kartu ATM tertera nama anak, jadi anak berasa memiliki buku tabungannya sendiri dan belajar bertanggung jawab atas tabungan yang dimilikinya.

Tabungan Junio untuk anakku (Pic: FB Bank BRI)

Sabtu, 09 Juli 2022

Berlibur ke Kota Ukir, Jepara

Hi sobat!

“Libur tlah tiba…libur tlah tiba…hore…hore…hore.”

Penggalan lagu dari Tasya sering didengar saat musim libur sekolah seperti sekarang.

Anak-anak pun mulai sering menanyakan liburan kemana saja, diisi kegiatan apa. Tidak jauh berbeda dengan liburan tahun-tahun sebelumnya saat pandemi. Lebih banyak di rumah saja dan les-les seperti biasa saat mereka sekolah. 

Mengatasi rasa jenuh dan bosan anak-anak selama liburan, aku mengusulkan untuk short vacation. Short karena memang benar-benar short dalam waktu dan tujuan. Tujuan dekat kota Semarang, waktunya hanya sehari semalam, 21-22 Juni 2022. Aku pilih tujuan Jepara. Alasannya? Karena anak-anak belum pernah ke arah sana. Setelah mendapat persetujuan dari suami, langsung saja aku cari info tentang penginapan, transportasi yang akan digunakan dan tempat wisata.

Ikon Kota Jepara (Kompasiana.com)


Sekilas info mengenai Kota Jepara

Kabupaten Jepara terletak di Pantura Timur Jawa Tengah yang bagian barat dan utaranya dibatasi oleh laut. Asal nama Jepara berasal dari perkataan Ujung Para, Ujung Mara dan Jumpara yang kemudian menjadi Jepara, yang berarti sebuah tempat permukiman para pedagang yang berniaga ke berbagai daerah.

Jepara dikenal sebagai kota ukir, karena terdapat sentra kerajinan ukiran kayu ketenarannya hingga ke luar negeri. Namun sentra perdagangannya terlekat di wilayah Ngabul, Senenan, Tahunan, Pekeng, Kalongan dan Pemuda. Selain itu, Jepara merupakan kota kelahiran pahlawan wanita Indonesia R.A. Kartini.


Berdasarkan pengalaman perjalanan sebelumnya, aku memutuskan menyewa Hi Ace lagi. Selain nyaman, semua barang bawaan dan penumpang masuk semua tanpa ribet dengan bagasi mobil yang kecil. Tapi sayangnya Hi Ace yang kusewa saat ke Jogja sudah full booked, jadi harus mencari alternatif lainnya. Harganya lumayan mahal dibanding sebelumnya. Sewa unit mobil+driver+BBM Rp 1.550.000/hari. Belum termasuk tol, makan dan ongkos menginap driver yang dipatok Rp 150.000/malam.


Baca juga : Sepenggal kisah di Jogja 


Perjalanan menuju Jepara

Sebelum ke Jepara, aku dan suami memutuskan wisata religi terlebih dahulu. Karena start perjalanan pagi hari sekira pukul 6.20, jika langsung menuju Jepara masih terlalu pagi untuk cek in dan tempat wisata seputaran Jepara tidak terlalu banyak. Alhamdulillah niat yang sudah lama pernah terbersit akhirnya kesampaian juga justru tanpa rencana. 

First destination is Demak, Kota Wali. Masjid Demak dan makam Sunan Kalijaga tujuan pertama kami mengenalkan Walisongo ke anak-anak.

Masjid Agung Demak

Setelah makam Sunan Kalijaga kami menuju ke Kudus, Kota Kretek. Kami mengunjungi Menara Kudus dan naik menuju makam Sunan Muria. Hanya saja anak-anak tidak sampai ke Sunan Muria karena jalannya harus ditempuh dengan ojek. Sewa ojek PP Rp 30.000. 

Menara Kudus

Setelah Kudus langsung tancap gas menuju Jepara. Sebelum menuju penginapan, kami makan siang di sekitar pesisir pantai Bandengan. Sayangnya aku lupa namanya karena tidak merekomendasikan. Waktu tunggu makanan matang bisa dua jam! Fiuh! Tapi alhamdulillah rasa makanan lumayan bisa dirasakan, jadi mengobati kekecewaan kami setelah menunggu makanan berjam-jam lamanya.


Menginap dengan fasilitas private beach dan private pool

Setelah keliling-keliling, akhirnya menuju ke penginapan. Menurut info yang kudapat, sekarang banyak penginapan di Jepara yang menawarkan privat beach. Jadi pengunjung pantai tidak banyak dan bisa puas bermain di pantai. Setelah googling beberapa hotel dan villa, aku memutuskan menginap di Coconut Lodge Resort dan memilih villa dengan privat pool, supaya anak-anak puas berenang.

IG: Coconut Lodge Resort

Untuk villa yang kusewa ini dibanderol Rp 2.600.000 dengan fasilitas 2 kamar tidur, swimming pool dan area makan. Karena hotelnya termasuk baru, jadi masih bersih tempatnya. Hanya saja menu breakfast hanya beberapa, seperti nasi goreng untuk menu javanese, kentang, sosis, telur untuk menu western. Dan disiapkan sesuai pesanan, bukan prasmanan. 

Pengalaman menginap di villa lumayan menegangkan. Entah kenapa listrik sering mati di villa kami. Saat dikonfirmasi ke petugas resort katanya baru kali ini terjadi. Padahal aku juga tidak membawa peralatan listrik kecuali charger handphone. Sebagai permintaan maaf, pihak resort memberi kami 2 loyang pizza. Alhamdulillah, rejeki. 

Puas berenang di privat pool

Kolam renang umum untuk semua pengunjung Resort

Selain bermain di pool, kami juga bermain di pantai. Anak-anak puas bermain pasir. Tapi sayang sekali, airnya agak keruh dan kotor. Banyak batu-batu kerikil juga. Jadi saat terinjak kaki cukup menyakitkan dan bisa luka.


Pantai Demeling yang ada di depan Coconut Lodge Resort

Meski hanya menginap semalam tetapi terpuaskan karena anak-anak bisa bermain di pantai dan berenang sepuas mereka sampai waktu cek out villa.

Penutup perjalanan

Setelah cek out, kami menuju ke Museum Kartini sebentar lalu menuju ke pantai Kartini yang khas dengan ikon penyu raksasa. Kami hanya singgah sebentar karena sudah capek. 

Berfoto di depan penyu raksasa


Perjalanan kembali ke Semarang kami mampir makan soto di Kudus. Sampai di Demak, perjalanan agak tersendat selain padat juga jalanan terkena imbas rob, banjir.

Yang penting anak-anak happy dan menikmati perjalanan. Semoga next aku bisa berbagi cerita perjalanan lagi yaaa.

Sampai jumpaaaa, sobat!