Halaman

Senin, 05 Desember 2022

Anak demam tinggi? Jangan panik,moms!

 Hi Sobat!

Memasuki akhir tahun cuaca biasanya kurang mendukung. Intensitas hujan lebih tinggi dibanding bulan April hingga Agustus. Hal ini tentunya berpengaruh ke imunitas tubuh kita. Jika imun kita baik, virus enggan hinggap di tubuh kita. Tetapi jika sebaliknya yang terjadi, berbagai virus mulai dari batuk, pilek, demam, demam berdarah berkeliaran di sekujur tubuh dan membuat kita drop. Dan tidak menutup kemungkinan angka covid merangkak naik lagi. Sedih mendengarnya, sob!

Musim virus, sob! (Edit by Canva)

Baru-baru ini aku pun diuji Allah. Anak ketiga dan keempatku dihinggapi virus batuk, pilek dan demam yang notabene sedang tinggi kasusnya di Semarang, khususnya anak-anak. Jika dulu batuk, pilek, demam bisa sembuh dalam 3-5 hari, sekarang sepertinya virus lebih bandel. Atau mungkin memang imun tubuh anakku yang sedang menurun jadi mudah tertular temannya saat di sekolah. Yang paling membuatku sedih saat anak bungsuku demam tinggi hingga mencapai hampir 41°C. Nafasnya pun pendek-pendek. Disaat beberapa obat sirup dilarang peredarannya, aku pun lebih berhati-hati dalam memberikan obat sirup. Awalnya aku mengandalkan konsultasi via WhatsApp dengan teman spesialis anak karena khawatir jika ke rumah sakit lebih banyak lagi virusnya. Jadi saat anakku mulai naik demamnya aku hanya berikan parasetamol setiap 4 jam sekali dengan dosis 5 ml. Saat panas mencapai 40°C aku beri obat penurun panas melalui dubur (supositoria) yang bentuknya seperti tabung yang ujungnya agak runcing. Biasanya maksimal dua jam tubuh mulai berkeringat dan panasnya menurun, tetapi kemarin panasnya tidak kunjung reda meski sudah diberi obat penurun panas, baik dari mulut maupun dubur. Panik gak? Pasti panik! Kubawa ke RS Hermina Banyumanik, pikirku ke IGD supaya segera mendapat perawatan, tetapi ternyata dokter jaga pun sedang ada pasien yang harus segera ditangani dan membutuhkan waktu cukup lama. Aku coba ke poli anak, ternyata dokter spesialis anak juga tidak ada di jam itu. Aku mendaftar ke dokter spesialis anak di sore hari tetapi akhirnya batal periksa sambil berdoa dan berharap malamnya panasnya turun. 

Keesokan harinya kondisi masih sama. Aku dibantu ibuku mencari referensi dokter anak yang buka praktek diluar rumah sakit. Alhamdulillah bertemu dokter senior yang kebetulan teman ibuku juga, Dr. Herawati,SpA yang praktek di Jalan Veteran. Saat ini dokter lebih menyarankan obat racikan ketimbang sirup, sob. Untuk anakku nomer tiga, usia lima tahun, alhamdulillah sudah bisa minum kapsul dan tablet jadi oleh dokter racikan dimasukkan ke dalam kapsul. Sedangkan untuk anak keempat, usia dua tahun lima bulan, masih dalam bentuk puyer. Sebenarnya aku trauma memberikan obat puyer ke anak. Saat kusampaikan keluhanku, dokter menyarankan aku minta ke apotek untuk menambah sirplus atau pemanisnya. Saat kulihat resep yang diberikan dokter berisi obat batuk, obat pilek dan vitamin C. Di malam hari diberikan obat batuk alergi. Dan untuk anak bungsuku diberi pelega pernapasan juga karena dicek ada sesaknya. 

Sedihnya jika anak sakit (Doc.Google)

Sedih ga sih, sob? Bingung jika anak sakit tak kunjung sembuh. Sempat terpikir untuk dirawat saja di rumah sakit, tetapi kakak-kakak sedang Penilaian Akhir Semester (PAS). Akhirnya aku ke kembali ke dokter karena demam yang tak kunjung reda. Akhirnya resep pun diganti. Alhamdulillah sehari minum obat demam sudah hilang dan mulai ceria lagi meski belum bertambah nafsu makannya. Alhamdulillah aku bisa bernafas lega setelah kondisi anak-anak membaik. Saat ini yang tersisa batuknya karena namanya anak-anak kita tidak bisa membatasi geraknya yang aktif. Semoga virus-virus membandel ini segera pergi dan anak-anak kembali sehat dan ceria.

Beberapa Tips saat anak demam tinggi (Edit by Canva)

6 komentar:

  1. Iya. Demam itu reaksi tubuh melawan gangguan. Jadi disupport aja dengan asupan, istirahat, dan parasetamol jika perlu

    BalasHapus
  2. Sepertinya saat ini memang sdg musim flu ya mba..aku pun dua hr kmrn sempat tumbang krn flu.. alhamdulillah setelah istirahat cukup segera pulih kembali. Semoga anak2 dan semua anggota kelg sehat selalu ya..

    BalasHapus
  3. Kondisi anak demam emang mengkhawatirkan sih. Bagi ibu-ibu baru tentu akan panik. Apalagi di tengah kabar bahwa penggunaan sirup banyak yang nggak boleh. Makin panik dong ya.

    BalasHapus
  4. Bulan- bulan ini lagi musim batuk, pilek dan demam. Tidak hanya anak-anak tapi juga orang dewasa.
    Harus jaga kondisi dan makan asupan bergizi, baik untuk anak maupun orang dewasa. Semoga kita selalu diberi kesehatan.

    BalasHapus
  5. Paracetamol sirup buat anak masih boleh ya Mba? Apa udah ditarik dari peredaran?

    BalasHapus
  6. Jujur kalau aku selalu deg-degan sih saat anak panas, terutama anak kedua. Karena ada riwayat masuk ke RS gara-gara demam tinggi.

    Mana typicalnya susah minum obat pula. Jadi hanya mengandalkan kompres deh. Tapi aku punya patokan tiga hari. Kalau lebih dari tiga hari masih panas dan anaknya lemes nggak mau makan, nggak banyak gerak, cuzz langsung bawa IGD.

    Karena percuma kalau dibawa ke dokter, nanti obatnya juga nggak bakal diminum, yang dilepeh dan banyak drama.

    BalasHapus